20 Mei 2010 20:50:00 WIB
Assalamu’alaikum warahmatullah
wabarakatuh..
Dengan
menyebut nama Allah yang dengan namanya tidak ada satu pun yang membahayakan
baik di bumi maupun langit. Puji syukur kehadirat-Nya karena telah
mempertemukanku dengan setitik ni’mat-Nya yang amat agung. Shalawat serta salam
semoga selalu terlimpah curahkan atas junjunganku Nabi Besar Muhammad SAW,
sosok yang selalu diharapkan syafaatnya.
Sengaja tak kuberi judul tulisanku kali ini. Bukan karena aku malas atau kehabisan akal, tapi karena aku bingung harus memberi judul apa. Agaknya kau tau perihal bingungnya aku. Maksudku kau sangat paham aku dengan gerak-gerik langkahku. Pikiranku bercampur antara perih dan bahagia. Tentunya tak perlu kujelaskan lagi kenapa.
Sayangku, ingin rasanya hati ini merengkuh kembali cinta yang selama ini kau berikan padaku. Bahkan sangat ingin. Tapi bagaimana pun semua terserah pada Si Empunya perasaan, Allah Azza Wajalla.
Cintaku, sengaja dalam lebaran surat pertamaku ini kutulis untuk mengenang
masa-masa kita yang telah dahulu. Dengan harapan engkau akan bangkit dan
memegang erat tanganku dan takkan melepasnya lagi.
Kita mulai perjalanan dari awal, sayang. Masih terngiang jelas ucapan salam
yang tertutur dari lidah manis teman baik kita, Vivi dan Muvida. “Di, kamu
dapat salam lho!”. “Dari siapa?” kataku. “Anak kelas setelah kita (9i) yang
pake kerudung” “Iya, salam balik!” kataku.
Lama tak terdengar lagi salam itu, aku pun bertanya “Vi, gak ada salam lagi
tah?” “Oh, kamu kangen dengan salamnya ta? Ya udah nanti tak sampaikan!”
(Sambil tersenyum). Wajahku memerah, karena engkau adalah gadis idamanku sejak
kelas 8. Beberapa hari kemudian salam darimu serta sepucuk surat menghampiriku.
Aku tersentak bukan kepalang mandapatinya. Iya, maksudku aku sangat senang.
Surat pertama darimu jelas membuatku terbang. Aku pun membalas surat itu. Dan
akhirnya kita bertemu di belakang kopsis. Karena salah tingkah bercampur malu
, aku terjatuh dari kursi. Lucu ya? Yah inilah aku dengan kepolosanku
menghadapi gadis secantik dirimu.
Lalu tibalah saat-saat kita jalan-jalan melepas penat setelah sekian banyak
ujian kita tempuh di SMP 5. Kita jalan-jalan bersama teman-temanmu ke Coban
Rondo, Solorejo, dan Payung (Batu Malang). Yang paling terkesan adalah saat kau
bawakan aku bekal lalu kita makan bersama di kebun jambu. Duduk bersama di
antara ranting-ranting kering. Sepulangnya aku tertidur nyaman di sampingmu
diiringi nyanyian lembut yang kau lantunkan sepanjang perjalanan. Aku pulang
dengan senyum bahagia.
Hmmm.. rasanya ada cerita yang kurang ya? Oh iya aku ingat.. awal kita bertemu
ketika lomba cerdas cermat. Waktu itu aku bertanya “Naik apa pulangnya?” Tapi
kau menjawabnya dengan pedas, tapi aku lupa pedasnya seperti apa? Karena aku
tak pernah mengingat keburukanmu. Dan yang paling penting kelompok kita juara
2!!!
Baik, kembali lagi ke cerita selanjutnya. Suatu hari ketika ulang tahunku kau
berikan aku hadiah pertama, sebuah tas yang bagus. Mmm.. senangnya hati ini..
Dalam hatiku, "terima kasih Tuhan telah kau kirim bidadari sebaik dirinya."
Kemudian aku teringat ketika kita makan es buah bersama sahabatmu Sungguh
kenangan indah bersamamu. Selanjutnya ku ingat lagi adalah jalan-jalan kita
ketika gladhi bersih wisuda. Engkau tejatuh di dekat SMP 3 dan kita terpingkal.
Oh sungguh indahnya hari itu.
Ketika wisuda pun kita saling pandang bagai dua kupu yang sedang melayang di
langit cinta. Selesai wisuda aku menangis karena kita tak bisa bertemu di SMP5
lagi.. Tak bisa curi-curi pandang tiap kita berpapasan lagi. Hmmm..
Hari demi hari kulewati tanpamu. Akhirnya sampailah kita pada masa SMA. Lama
tak bertemu akhirnya kita memutuskan untuk bertemu sebulan sekali. Keta
jalan-jalan, makan dan seterusnya. Pulang dari sekolah pun kita sering
bertemu walau harus saling menunggu untuk waktu yang lama dan berjalan di bawah
terik mentari.
Aku sangat ingat dengan suapan pertama untukku. Sungguh romantis. Aku
tersenyum sambil meneteskan air mata jika harus mengingatnya, sayang. Aku
menangis.
Hmmm.. Sampailah pada saat aku memiliki motor
pertamaku. Bukan hal yang mudah untuk menabung. Tapi aku termotivasi untuk bisa
sering bertemu engkau. Alhamdulillah, akhirnya aku berhasil membelinya untukmu.
Motor ini pertama kali kita naiki bersama adalah saat kita akan buka bersama di
rumahmu. Semenjak saat itu kita sering sekali jalan-jalan dengan sahabat
setiaku ini (motor). Kadang makan di 74, di Gama, di Sermut, ngenet di
Pasadena, di TSNet dan masih banyak lainnya yang akan sangat panjang jika
kusebutkan satu persatu di sini.
Yang paling kuingat adalah ketika setelah aku mengantarmu mengajar les di
gadang. Aku terbruru-buru pulang ke masjid agar maghribnya diijinkan
mengantarmu pulang. Naas, di tengah jalan aku jatuh. Sakit tentunya. Tapi tak
sebanding dengan kebahagiaan yang kau beri. Semua kulakukan karena aku sayang
dirimu. Aku hendak memuliakanmu, bidadariku..
Masih ada lagi, ku ingat ketika mengantarmu selesai persiapan pagelaran seni di
SMA7. Saking cepatnya laju motorku, aku tidak tau kalau di depanku ada genangan
air. Kita pun basah kuyub.
Selain kenangan-kenangan di atas, ada kenangan paling lucu yang masih terbayang
di benakku. Ketika aku membelai bibirmu dan kau pun terlelap dalam hanyut
suasana penuh kasih, tapi darah isengku tiba-tiba muncul dan kumasukkan jariku
ke hidungmu. Masih ku ingat wajah tersipu dan jengkel bercampur tawa darimu.
Tersenyumlah, sayangku..
Itulah kenangan-kenangan indah bersamamu. Bukan maksud untuk mengungkit, Hanya
ingin membangunkan kembali cintamu yang telah lama terlelap dalam tidurnya. Ku
ingin kita berjalan bersama lagi dalam bahagia. Semoga engkau paham dengan
maksud hatiku dengan segala kelapangan dadamu. Sekali lagi kutegaskan bahwa aku
sangat sayang dan mencintaimu. Sekalipun rasa itu tak ada lagi untukku.
Bukannya tak tau malu, tapi inilah aku dengan segala kelemahan dan harapku.
Kembalilah bersamaku, bidadariku, separuh nafasku, sayangku, cintaku,
binatngku, dan ku ku yang lain yang mungkin tak perlu kusebutkan di sini
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh..
21 Mei 2010 8:49:00 WIB
Yang mengharapkanmu selalu
Adie
0 komentar:
Posting Komentar