Dari catatan Facebookku pada 5 Mei 2011 jam 23:02
“Aku
berlindung kepada Allah terhadap setan, dari tiupan, bisikan dan godaannya”
(HR. Abu
Dawud I/203, Ibnu Majah I/265, Muslim dari Ibnu Umar I/420)
“Ya Allah,
dengan nama-Mu aku mati dan dengan nama-Mu pula aku hidup (kembali).”
(HR. Bukhori
dalam Fathul Baari XI/113, Muslim IV/2083)
“Maha Suci
Engkau ya Allah aku memuji-Mu, Maha Suci pula nama-Mu, Maha Tinggi
Kebesaran-Mu, dan tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan
Engkau”
(Ash-haabus
Sunan Al-Arba’ah)
“Ya Allah,
limpahkanlah shalawat kepada ruh Muhammad di alam ruh, kepada jasadnya di alam
jasad, dan kepada kuburnya di alam kubur” (At-Thabrani, Ahmad,
Ibn ‘Ashim dari Ruwayti bin Tsabit Al-anshari)
Ya
Allah, jagalah selalu pelita hatiku yang kini mata lahirku
tiada mampu melihatnya, yang tanganku tiada dapat menggenggam jemarinya,
yang senyumku tiada dapat menghapus air matanya dikala melinang.
Duhai
Tuhanku pemilik jagad setiap nafas, rinduku tiada mampu
terbendung walau sekejap. Debar jantungku tiada tertahan setiap mengingat
helaian rambut di keningnya. Sekali waktu aku membantu merapikannya. Isak pilu
selalu menghias tawaku di saat mengenang canda tawanya. Cubitan manjanya masih
terasa di kulit lenganku. Aku semakin tidak kuasa melupakannya. Semakin..
Badan ini
menggigil, dingin rindu menembus hingga ke dalam tulang. Meresap sampai
ubun-ubun. Benar-benar menyiksa diri yang lemah ini. Teringat ketika ia
menyelimuti lelapku. Sentuhan hangat membelai kepala yang lelah ini. Ketika itu
aku masih mengenakan seragam Aliyah. Seragam di mana aku menuai beruntai-untai
pertemuan kasih sayang darinya. Seragam penanda berakhirnya kebahagiaan.
Seragam dengan seribu ujian.
Qodarullahi
wamaa syaa a fa’ala, “Semua sudah ditakdirkan oleh allah, apa saja yang telah dia takdirkan,
pasti terjadi” (HR. Muslim
IV/2052)
“Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gundah hati dan kesedihan,
dari (rasa) lemah dan malas, dari (rasa) kikir dan penakut, dari lilitan hutang
dan penguasaan orang lain” (HR. Bukhori VII/158)
Semoga
setiap air mata yang jatuh mampu menghapus debu-debu yang mengotori hati ini.
Semoga setiap lara yang kurasa mampu menyamarkan bahkan menghapus semua noda
yang terukir jauh di sana. Aku benar-benar takut Allah murka pada kami,
namun nasihat Rasululah menanangkan hati ini. “Setiap kali seorang hamba
berbuat dosa, lalu ia berwudhu dengan baik, kemudian bangkit melakukan shalat
dua rakaat, setelah itu memohon ampun kepada Allah, pasti Allah akan mengampuni
dosa-dosanya.” (HR. Abu Dawud II/86, At-Tirmidzi II/257)
Semoga permata
hatiku membaca tulisan ini minimal sampai kepada hadist di atas, lalu ia
melakukannya. Dan semoga dia selalu terjaga dari dosa. Aku benar-benar memohon
pada-Mu ya Allah, jagalah dia. Kumohon..
Kekasihku,
terima kasih untuk semua yang berlalu. Untuk semua sabar dan cintamu. Untuk
semua sentuhan dan senyum manismu. Untuk sekedar marah dan manjamu. Untuk
semua dan semua. Bahkan sampai pada suapan nasi dan minum dengan tangan
lembutmu. Yang sekarang telah menjadi darah dan dagingku “Ya Allah,
berikanlah anugerah makanan kepada orang yang telah memberi makan kepada kami,
dan berikanlah anugerah minuman kepada mereka yang telah memberi kami minum”(HR.
Muslim III/126)
Keluarga
kekasihku, aku selalu berdoa untuk kalian “Ya Allah, berkatilah rezeki yang
engkau berikan kepada mereka, ampuni dosa-dosa mereka dan berikanlah rahmat-Mu
kepada mereka” (HR. Muslim III/1615)
“Semoga
Allah mencintai kalian karena kalian telah mencintaiku karena-Nya”(HR. Abu Dawud IV/333)
0 komentar:
Posting Komentar