Kupersembahkan Blog Ini Untuk Orang Yang Pernah Mendiami Relung Terdalam di Hatiku, "BINTANG"

Pages

Minggu, 29 Januari 2012

Sajak Semalam

Semalam pujaan hatiku mengirimkan sebuah pesan ucapan terimakasih. Entah untuk apa. Aku selalu berusaha untuk tak berpuisi dan bersajak di depannya. Tapi memang setiap untaian kata yang mengalir dari tangan dan lisanku selalu saja berbentuk sya'ir. Aku terlanjur mengalunkannya untuk kekasih hatiku.

Bidadariku, banyak yang ingin kubicarakan sebenarnya.
Tapi lidahku sudah keluh.
Tanganku sudah lelah.
Hatiku sudah mati.
Otakku sudah bebasl.
Kakiku sudah pincang.
Aku tidak pernah tahu.
Sebenarnya sakit apa aku ini.
Yang aku tahu hanya engkau penawarnya.

Aku tak berharap sakit ini harus ditawarkan.
Biarlah demam menghapus dosa.
Aku tak pernah berharap semua luka terbalut.
Karena kasa seluas bentangan langit dan bumi tak akan pernah cukup.
Aku tidak terlalu berharap kamu kembali.
Bukankah cintamu setiap detik selalu menaungi panasku?
Bukan dihargai dan dianggap harapanku.
Karena kamulah yang begitu berharga di hatiku.
Aku tidak berharap engkau kembali mencintaiku.
Karena sayangmu sudah jauh melekat sejak sebelum kita saling mengenal.
Aku bisa mencintaimu dengan segala kebodohan dan kegilaanku.
Yang orang lain tiada mampu.
Aku bisa melayang.
Hanya dengan mengingat pita merah muda yang menghias ujung jilbabmu.
Aku bisa tertawa dan menangis.
Hanya dengan menatap langit, kemudian kulukis wajahmu saat aku sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More